My Dream Journey


Jumat, 29 Agustus 2014

AIR ASIA MENJADI JENDELA DUNIAKU


Dulu, dunia luar hanyalah gambar.

Cerita riang perjalanan adalah bacaan seru di waktu luang.

Jajanan khas daerah, cukup saya cicipi lewat photographi.

Lalu Air Asia mengubah pandangan saya...



CITA-CITA SEJAK KECIL: PRAMUGARI
Saya tak seberuntung teman-teman lain dalam hal bepergian saat liburan. Jangankan pergi ke luar negeri, saat saya sekolah dan tinggal di Bandung dulu, pergi ke Jakarta dengan transportasi mobil 4848, adalah perjalanan yang tergolong mewah, hadiah juara kelas dari Oom dan Tante yang tinggal di Jakarta.

Meski demikian keinginan pergi ke luar kota atau ke luar negeri seperti yang biasa dilakukan teman-teman bersama keluarganya,  selalu tersimpan di hati. Bahkan sejak kecil hingga SMA, cita-cita saya tak berubah, ingin menjadi pramugari. Dalam bayangan saya, pramugari adalah profesi yang keren, menyenangkan, dan bisa melanglang buana secara gratis.

Lulus kuliah dari UI, pekerjaan saya sebagai wartawan kemudian memang mengharuskan saya bepergian ke luar kota, bahkan ke luar negeri. Hal itu tentu saja membuat saya sangat gembira. Beberapa kota di Asia sempat saya kunjungi, meski dalam rangka tugas.

Namun tetap, saya selalu bertanya-tanya apakah mungkin saya bisa berangkat ke luar negeri dengan uang sendiri, padahal saya kemudian menikah dan memiliki seorang anak,  sehingga ada prioritas pengeluaran yang harus diutamakan dari sekedar jalan-jalan.

MUSTAHIL BISA TRAVELLING
Kendala berikutnya adalah kemudian saya berhenti bekerja, dan merintis usaha bersama beberapa kawan di bidang kreatif. Hal ini pun membuat kesempatan menjadi lebih terbatas, karena ternyata memiliki usaha sendiri di Jakarta tak terlalu mudah, apalagi hanya dengan modal kecil, karena saya tak berani berhutang ke bank.

Tahun demi tahun, harapan semakin tipis, karena selain tiket penerbangan terkenal mahal dibandingkan tiket kereta dan bus, pada saat itu keluar negeri masih harus membayar fiskal yang cukup besar.

Meskipun begitu, hasrat saya mengenal dunia luar tak pernah padam. Saya sampai mencicil satu set ensiklopedia negara-negara di dunia, karena sangat ingin mengetahui keadaan kota-kota di bagian bumi yang lain, yang belum tentu bisa saya datangi. Yeaah.. bukankah "Buku adalah jendela dunia"?
Sudah hampir 16 tahun saya menyimpan satu set ensiklopedia ini

Di tahun 2008  saya baru mendengar ada penerbangan berbiaya rendah, Air Asia. Saat itu saya tak begitu tertarik, karena tak percaya bisa melakukan travelling dengan murah. Selain itu usia saya kemudian menginjak angka 45, rasanya mustahil bepergian sendiri apalagi dengan gaya backpacker yang kemudian menjadi tren. Pada saat itu pun, paspor saya telah lama mati.

Tapi kemudian sepupu-sepupu saya yang masih muda-muda mulai mengajak saya ikut jalan-jalan bersama,  naik Air Asia. Paspor pun mereka yang urus.  Perjalanan pertama dengan Air Asia di awal tahun 2009 itu hanya sampai Kuala Lumpur, lalu naik kereta ke Singapore, dan pulang dari Singapore ke Indonesia kembali dengan Air Asia. Pada saat itu, biaya fiskal sudah dihapuskan, cukup dengan menunjukkan kartu NPWP. Ketika dikalkulasi, biaya perjalanan pertama saya plus akomodasi selama 4 hari itu, hanya menghabiskan uang sekitar 1,5 juta. Eng ing eng..
Perjalanan Pertama dengan Air Asia
BERBURU TIKET HINGGA SUBUH
Dari perjalanan pertama itulah saya mulai memiliki harapan bisa bepergian, dan mulai membuka-buka website Air Asia. Saat week end, hampir pasti saya tak pernah lewatkan mengikuti periode promo yang ditawarkan Air Asia. Bahkan saya bisa tidur sore, untuk bangun tengah malam, demi memburu tiket murah Air Asia, saat promo berlangsung.

Di Indonesia saja, dengan Air Asia saya bisa ke beberapa daerah dengan sangat murah. Yang paling sering tentu saja ke Yogya dan Bali.. Hampir setiap tahun, sejak tahun 2010,  saya pergi berlibur ke dua tempat tersebut bersama anak saya, juga beberapa teman dan keluarganya, dengan tiket promo Air Asia.

Selain ke Yogya dan Bali, bersama Air Asia saya pernah ke Semarang, Surabaya, Makassar, dan Aceh. Untuk sampai ke Makassar dan Aceh, saya sampai rela lewat Kuala Lumpur, karena saat itu saya membeli tiket promo, ke KL Rp 99.000,-, dari KL ke Aceh, dan dari KL ke Makassar hanya 4 USD, alias sekitar Rp 40.000,- saja.  Saya sudah demikian gembira bisa melakukan perjalanan di negeri sendiri, dan dengan uang pribadi.
Bersyukur bisa memotret keindahan Aceh, salah satunya Masjid Baiturrahman ini.
Dari kota tujuan Air Asia saya selalu melakukan petualangan ke daerah lain. Untuk memotret Tongkonan, rumah adat suku Toraja ini, saya melakukan perjalanan 8 jam dari Makassar.

Sukses perjalanan dalam negeri, saya mulai memburu tiket untuk perjalanan ke luar negeri. Kadang mendapatkan tiket bisa 6 bulan hingga 1 tahun sebelum berangkat, tapi tak apa, saya malah jadi sempat menabung, mengatur jadwal kerja, mempersiapkan itinerary, membeli peta, memesan tiket-tiket on line di kota tujuan, dan menghubungi teman-teman yang ada di kota tujuan atau yang pernah kesana untuk sharing informasi..

DITERTAWAKAN TEMAN
Di Asia, saya menikmati tiket murah Air Asia selain berkali-kali ke Singapore, juga ke Kuala Lumpur, Penang, Bangkok, Phuket, Hoo Chi Minh, Hongkong,  dan Tokyo. Dengan Air Asia juga saya bisa pergi ke Perth dan Sydney 3 tahun lalu.
Bersama Bunda Fey --sahabat saya di Perth--  di depan Fremantle Prison, bekas penjara yang menjadi objek wisata.
Seharian saya habiskan hanya untuk memotret keunikan Gedung Sydney Opera House ini dari berbagai angle.


Perjalanan paling spektakuler dan tak pernah terbayangkan bisa saya lakukan adalah saat Air Asia membuka rute ke London. Saat itu saya merasa paling beruntung karena memiliki kartu kredit yang bekerja sama dengan Air Asia, sehingga bisa lebih dulu mencari tiket promo ke London. Dengan harga dasar Rp 170.000,-, saya akhirnya bisa mendapatkan tiket pp ke London hanya dengan Rp 417.000,-. Tak ada yang percaya. Bahkan ketika saya memberi informasi kepada teman-teman di status Facebook, semua tertawa. Atau menertawakan, tepatnya. Bahkan menggoda, "Paling kamu dibawa Air Asia di bagian ekor pesawat!", atau "Mungkin kamu dapat jatah berdiri kalii...". Juga, "Hati-hati diturunkan di tengah jalan, Ka," kata mereka. Hahaha..
Saat saya mendapatkan tiket penerbangan Air Asia ke London sebesar Rp170.000,-
Selama setahun sebelum saya benar-benar berangkat ke London, saya membaca banyak tulisan perjalanan ke sana. Saya catat semua tempat, dan mulai browsing lokasi-lokasi yang ingin saya tuju di Inggris. Saya juga mencari tiket promo kereta disana, hotel murah dengan review yang baik. Menambah tabungan setiap bulan, dan mengurus visa. Waktu itu, selain menikmati London, akhirnya saya pun menjelajah beberapa kota di Inggris Raya dengan kereta api. Tujuannya antara lain ke Manchester --tentu saja agar bisa menginjakan kaki di  lapangan Old Trafford--, kemudian ke York, mengunjungi kerabat di Leeds, dan sampai ke Edinburgh, ibu kota Scotlandia. Setelah mengunjungi kastil Urquhart dan danau Loch Ness yang terkenal itu, saya kembali ke London dari Edinburgh dengan budget airline Easy Jet. Sayang rute Air Asia ke London kemudian ditutup.
Menikmati free walking tour di kota London bersama Astrid Soedarwanto


Royal Mile, sebuah kawasan di Edinburgh yang menjadi World Heritage UNESCO
Oh ya, ngomong-ngomong budget airline, saya pernah naik beberapa maskapai penerbangan murah di luar negri antara lain, Easy Jet tadi, Jetstar, Virgin Australia, dan juga Tiger.  Jujur saja dibandingkan ke empat budget airline di atas, saya paling suka naik Air Asia. Dari tempat duduknya yang nyaman, sistem pemesanan di websitenya yang mudah, awak kabinnya yang keren dan ramah, serta yang juga penting, ada makanan yang bisa kita pesan melalui website, dengan rasa enak! Tak salah, Air Asia dinobatkan jadi budget airline terbaik di dunia versi majalah Skytrack, 6 tahun berturut-turut!

AIR ASIA MENGUBAH CARA PANDANG
Hal yang paling saya syukuri dengan hadirnya Air Asia, adalah meski dengan anggaran yang terbatas, saya bisa memperkenalkan berbagai tempat kepada anak saya, Rafa, sejak dia kecil. Saya bisa mengajaknya keliling Indonesia, juga bisa ke Singapore, KL, Bangkok, dan ke Tokyo dengan biaya murah. Dia belajar banyak dari setiap perjalanan yang kami lakukan. Dan ini banyak membuka wawasan sekaligus mengubah cara pandangnya terhadap sesuatu. Misalkan budaya masyarakat Jepang yang selalu terburu-buru, tapi tetap ramah jika kami bertanya. Lalu, kedisplinan  di Singapore, pentingnya transportasi MRT di dalam kota yang padat, pentingnya berhemat jika ingin melakukan perjalanan, serta rasa bersyukurnya bisa melihat langsung tempat-tempat wisata yang saya kenalkan lewat buku, sejak ia balita.
Bersama Rafa di bawah patung Hachiko di Shibuya, Jepang
Kini, meski usia hampir memasuki setengah abad, saya masih mampu berjalan jauh sambil menggendong ransel dan menyampirkan tas kamera SLR dengan cadangan baterai dan lensanya. Semua saya lakukan karena Air Asia mengubah hidup saya, dari hanya melihat keindahan tempat-tempat wisata lewat gambar dan buku, menikmati kisah perjalanan dan makanan-makanan khas daerah tertentu dari photo teman-teman, kini saya bisa datang langsung, melihat, merasakan, menikmati, dan memotret sendiri. Terimakasih Air Asia yang telah menjadi salah satu jendela duniaku.

Inka R. Perwata

Jakarta, 15 Agustus 2014 


Note: Terimakasih juga kepada sepupuku, Dewi, yang memperkenalkan sekaligus setengah memaksa naik penerbangan Air Asia 6 tahun yang lalu.



21 komentar:

  1. Wah asiknya jalan-jalan terus..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah Zal.. Jalan-jalan, nabung, bayar utang kartu kredit (dulu) baru bs jalan-jalan lagi... Hehe..

      Hapus
  2. Seberapa murah sih teh pergi ke Yogya atau ke Bali itu sampai bisa berkali-kali gitu?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ke Yogya pernah dapat Rp 100.00 an pp, bahkan mba-mba di rumah pas mudik lebaran pernah aku pulangin pakai AA ka, haha.. Kalau ke Bali sekitar 400-500 rb-an pp.. Tapi kareba skr wajib bagasi, kalau pas free seat bisa 650 rb pp.. Mari ikut berburu tiket AA Ka April...

      Hapus
  3. Iriii liat Teteh jalan-jalan mulu...Pengen ikut lagi kayak waktu ke KL sm Sing rame-rame, seruuu....

    BalasHapus
  4. Hayuuuk kita nabung lagi Lan.. soalnya lebih seru waktu kita jalan rame-rame daripada sendirian... hehe..

    BalasHapus
  5. asik berburu tiket murah Air Asia..sudah terbukti juga..aku dan Eri berangkat ke KL...PP berdua cuma ratusan ribu..Ga sampe jutaan..hehehehe...

    BalasHapus
  6. Iyaaa... Kalau udah dapet gitu seneng banget yaaa.. Pasti kata Eri: on-ce-mo-re donk buuu... Hehehe.. Terimakasih sudah ikut mbaca ya!

    BalasHapus
  7. Waah, jadi kebayang - bayang nasi lemaknya yang selalu kita pesan kalau naik AIr Asia ya Teh... hehehee Yummyy bangeeet !

    Ayuk Teh,kita jalan lagi...

    BalasHapus
  8. Nasi kuning manado, tetap favoritku hehe.. Mariii.. Kan Oktober kita ke Yogyaaa naik AA..

    BalasHapus
  9. Balasan
    1. Terimakasihhh.. Mas atau Mba Arie.. ngga lihat fotonya sihh..

      Hapus
  10. Bisa jadi hobby baru nih hunting.. Hunting tiket promo :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yaa.. kalau saya hunting sambil nabung sih, hehe.. tapi fun kalau dapet murah...

      Hapus
  11. wahhh keren dan inspiratif ceritanya,,, fokus ke DREAM awal dan berusaha merealisasikannya melalui air asia

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih.. saya memang selalu mimpi bisa keliling dunia.. tapi belum kesampaian ke banyak tempat. Namun selalu bersyukur bisa datang ke beberapa tempat di usia 'dewasa' hehe.. thanks ya sudah mampir...

      Hapus
  12. Tetehh, tulisannya baguss!! Mestinya aku belajar nulis dari dulu sama teteh. Di sini aku dapet kuliah academic writing, selain belajar bikin tulisan ilmiah, aku juga dapet pe er bikin jurnal setiap minggu yang isinya lebih santai. Huhuhu susah cari ide dan pilih kata-kata. Tapi menulis ternyata menyenangkan ya, teh! :) (ini yanti teh, adenya bang long hehe)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haiii Yanti.. Terimakasiihh.. Kamu juga udah hebatlah kalau soal nulis. Seneng deh dapat kabar dari dirimu.. Udah langsung kuliah di situ? Di kota apa di Koreanya? Semoga betah dan dapat ilmu yang bermanfaat yaa..

      Hapus
  13. Kuliah di seoul, teh. Udah mulai kuliah dari seminggu yang lalu. Amiin. Makasih doanya, teh :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Oke Yanti.. Good luck! Tungguin aku di Korea abis Rafa ujian yaaa.. Sambil nunggu tiket promo AA tentunyaaa...

      Hapus
  14. halo juga
    Saya Jennifer Dawson Managing Director (MD) dari Jennifer Dawson, kami adalah perusahaan yang terdaftar, meminjamkan uang kepada orang-orang yang membutuhkan bantuan keuangan mendesak, dan mereka yang telah ditolak kredit dari bank karena nilai kredit yang rendah, pinjaman bisnis, pendidikan kredit, kredit mobil, kredit rumah, kredit perusahaan dan banyak lagi, atau Anda ingin membayar utang atau biaya, atau Anda telah scammed sebelumnya oleh pemberi pinjaman uang palsu? Selamat Anda sekarang berada di tempat yang tepat, Jennifer Dawson Pinjaman Firm, sebuah perusahaan pinjaman yang handal, yang menyediakan pinjaman dengan tingkat bunga yang sangat rendah dari 2%, kami datang untuk mengakhiri semua masalah. kita menggunakan media ini untuk memberitahu Anda bahwa kami memberikan bantuan rahasia dan akan bersedia untuk menawarkan pinjaman. Jadi hubungi kami hari ini melalui email di: jenniferdawsonloanfirm@gmail.com
    banyak cinta
    Ibu Jennifer

    BalasHapus